Pura Penataran Agung Dalem Jawa

Tempat tujuan wisata ziarah bagi umat muslim yang sedang liburan di Bali salah satunya adalah pura Langgar atau Penataran Agung Dalem Jawa, kedengarannya cukup asing, kalau sebuah pura juga peruntukannya juga untuk umat Muslim. Namun itulah kenyataannya, umat Hindu begitu menghargai warisan adat, budaya dan tradisi leluhurnya, dan ini terlihat dengan  jelas pada keberadaan bangunan suci Pura, yang mana di pelatarannya ada sebuah Langgar untuk umat muslim melakukan sholat / persembahyangan, mencirikan orang Bali tersebut dari dulu diajarkan untuk toleransi antara pemeluk agama.

Pura Penataran Agung Dalem Jawa terletak di Br. Dadia Puri, Desa Bunutin, Kab. Bangli, sekitar 1.5 jam perjalanan dengan kendaraan dari Denpasar, kalau mau datang ke lokasi anda bisa mengendarai kendaraan sendiri, bisa sewa mobil di Bali atau ikut tour yang sudah dikemas oleh agen perjalanan. Agama Hindu dan Muslim berada dalam satu tempat bangunan suci untuk sembahyang memuja leluhur mereka. Pura ini sering dikunjungi wisatawan dalam negeri baik untuk kepentingan wisata ataupun ziarah sambil melakukan shalat, tersedia juga sebuah pancuran di areal pura untuk mengambil wudhu.

 

Pura Penataran Agung Dalem Jawa
 

 

Dari bagian luarnya, tidak terlihat ada unsur islami pada Pura Penataran Agung Dalem Jawa atau pura Langgar, terlihat normal seperti pura lainnya di Bali, namun setelah anda berada pada halaman utama, ada sebuah bangunan persegi empat dengan ukuran 6X6meter dengan 4 pintu, 2 undakan dan atap bertingkat 2, bercirikan tempat sembahyanga bagi umat Islam dan dinamakan langgar, sehingga pura ini sering disebut dengan nama Pura Langgar. Disinilah keyakinan multikultural tersebut terjaga dengan baik sampai saat ini.

Pura Penataran Agung Dalem Jawa diempon oleh keluarga Puri Agung Bunutin, suasana disini sangat tenang dan asri sangat cocok untuk kunjungan wisata saat perjalanan tour. Persembahyangan di Pura Langgar ini tidak menggunakan dading babi seperti tempat lainnya namun menggunakan itik ataupun ayam. Pemotongan hewan kurna juga ada, namun pelaksanaannya sehari sebelum Hari Raya Nyepi.

Keberadaan Pura Penataran Agung Dalem Jawa, menurut cerita, erat kaitannya antara kerajaan Bunutin BanGli dengan Kerajaan Blambangan di Jawa. Dimulai dari perjalanan Pangeran Mas Sepuh dan adik beliau Wong Agung Wilis datang ke Bali, dalam perjalanan pulang ke Jawa saat sampai di Desa Sangeh mereka diserang oleh pasukan kerajaan Mengwi. Yang akhirnya mengakibatkan pangeran Mas Sepuh tewas, buktinya ada makam Pangeran Mas Sepuh di pantai Seseh, beliau juga disebut salah satu dari Wali Pitu di Bali.

 

Pura Langgar di Bunutin
 

 

Sedangkan Wong Agung Wilis dan beberapa pengikutnya, berencana ke Kerajaan Gelgel melaporkan kejadian ini, dalam perjalanan mereka terhenti di Desa Bunutin, penduduk desa menjadi prihatin atas penuturan beliau. Sesepuh desa memberikan jaminan untuk keselamatan mereka, karena merupakan keturunan raja, penduduk desa menobatkannya sebagai raja dan bergelar I Dewa Mas Wilis, berstana di di Puri Agung Bunutin dan mendirikan sebuah pura bernama Pura Merajan Agung Bunutin, para penduduk desa juga melakukan pemujaan disini.

Setelah beliau meninggal, digantikan oleh putranya I Dewa Mas Blambangan, namun tak lama kemudian beliau jatuh sakit dan tak kunjung sembuh, pemerintahan tidak berjalan. Lama tidak memerintah adik beliau I Dewa Mas Bunutin melakukan tapa semadi untuk memohon petunjuk di Pemerajan Agung Pura Bunutin. Maka didapatkanlah petunjuk yang diyakkini datang dari Pangeran Mas Sepuh, untuk membangun sebuah langgar di halaman pemerajan puri. Setelah dibangun Langgar, I Dewa Mas Blambangan sembuh sediakala. Sehingga sampai sekarang bisa kita temukan dan dinamakan Pura Penataran Agung Dalem Jawa.

:: TOUR MENU

Sewa Mobil Di Bali

Half Day Bali Tour

Full Day Bali Tour

Paket Bali Tour

Tour Kombinasi

Adventure Di Bali

Fast Boat - Kapal Cepat

Seputar Bali

Berita Wisata Di Bali