Hari Raya Nyepi

Pernahkah anda merasakan suasana saat perayaan Hari Raya Nyepi di Bali, kalau memang sudah pernah tentu anda menikmati, bagaimana terciptanya suasana hening, sunyi dan senyap, selama 24 jam siang dan malam. Perayaan ini dalam kalender Bali tahun Isaka, adalah pada saat sasih kedasa (ke-10) pada pinanggal apisan (tanggal 1) pada setiap tahunnya, pada bulan Masehi biasanya jatuh pada bulan Maret. Tahun Baru Saka bagi umat Hindu memang perayaannya berbeda daripada tahun-tahun baru lainnya yang identik dengan beragam kemeriahan.

Inilah sesuatu yang unik dan berbeda di pulau Dewata, sebuah budaya, tradisi dan keyakinan beragama yang kental, berjalan lestari di tengah-tengah gempuran peradaban yang tak terbendung, namun perayannya ini selalu khidmat dan tertib setiap tahunnya. Bahkan Bandara International Ngurah Rai yang super sibukpun ditutup. Hanya pelayanan umum yang sifatnya emergency seperti rumah sakit selalu buka. Tertibnya pelaksanaan Hari Raya Nyepi ini tentu juga kesadaran warga, baik juga yang non Hindu.

Banyak wisatawan yang ingin merasakan sensasi menginap di Bali saat perayaan Nyepi apalagi yang baru pertama kali wisata ke pulau Dewata, bagaimana sejenak bumi ini beristirahat tanpa aktifitas, pusat-pusat pariwisata terutama Kuta, Sanur dan juga Ubud, setiap harinya yang tidak pernah sepi kini pada saat Hari Raya Nyepi semua lengang, seolah tidak ada kehidupan. Namun tidak jarang wisatawan mengalihkan perhatian wisatanya ke destinasi terdekat seperti pulau Lombok teruma ke Gili Trawangan, sehingga menjelang perayaan Nyepi di Bali permintaan tiket fast boat dari Bali ke Gili Trawangan meningkat.

 

Suasana pantai Sanur saat Nyepi
 

 

Hindu, juga peran penting para aparat pecalang (polisi tradisional Bali) desa pekraman yang memantau keamanan warga dan lingkungan setempat. Bayangkan suasana hening tanpa kendaraan, merasakan alam tanpa polusi sehingga keadaan alam pada saat tersebut benar-benar bersih, tenang dan damai.

Bagi umat Hindu sebisanya melakukan penenangan diri seperti dengan tapa bratha, karena seyogyanya semua semua masayarakat Pulau Dewata ini melakukan Catur Bratha penyepian yaitu tidak menyalakan api/ lampu, Amati Karya tidak boleh bekerja,  amati lelanguan tidak mendengarkan atau menikmati hiburan, amati lelungan tidak boleh bepergian.

Pada saat Hari Raya Nyepi, semua tempat kegiatan tutup kecuali layanan umum yang penting seperti rumah sakit, pemadam kebakaran dan juga kantor polisi. Semua objek wisata yang selalu ramai dengan kunjungan saat tour di Bali menjadi sepi lengang, seguah perubahan suasana yang drastis. Sehingga pada esok harinya bisa memulai dengan kehidupan baru yang putih dan bersih.

 

Situasi kota Denpasar saat nyepi
 

 

Perayaan Hari Raya Nyepi ini dimulai dengan beberapa rentetan prosesi seperti acara melasti ke segara dengan tujuan menyucikan bhuwana alit dan Agung antara 2-3 hari sebelumnya, kemudian acara tawur agung saat pengrupukan dengan melakukan caru di tingkat rumah, banjar, desa dan kecamatan dibarengi dengan pawai ogoh-ogoh agar bhuta kala menjadi somya dengan tidak mengganggu saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi . Kemudian esok harinya setelah perayaan tersebut dikenal dengan upacara Ngembak Geni.

 

:: TOUR MENU

Sewa Mobil Di Bali

Half Day Bali Tour

Full Day Bali Tour

Paket Bali Tour

Tour Kombinasi

Adventure Di Bali

Fast Boat - Kapal Cepat

Seputar Bali

Berita Wisata Di Bali