Keberadaan Pura Penataran Dalem Ped yang juga disebut pura Penataran Agung Ped, letaknya di seberang pulau Bali yaitu di Desa Peed, Sampalan, Kec. Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Jika anda berencana berkunjung ke Nusa Penida, dari dataran utama Bali, baik itu warga Hindu yang mau melakukan persembahyanganataupun yang ingin wisata liburan bisa beli tiket kapal cepat/ speed boat dari Sanur, Pesinggahan maupun Padangbai.
Alternatif lain untuk menuju ke Nusa Penida atau Pura Penataran Dalem Ped, bisa dengan kapal roro, biayanya lebih murah dibandingkan dengan fast boat atau kapal cepat tersebut. Pura Dalem Ped, letaknya di sebelah Selatan bibir pantai, bangunan suci ini bukanlan pura Dalem sebagaimana terdapat di setiap desa Pekraman, tetapi karena penguasa/ raja yang memerintah di Nusa Penida yang dikenal dengan kata Dalem, dan disepkati sebagai Pura Kahyangan Jagat untuk memohon keselamatan, ketenangan serta kesejahteraan.
Nusa Penida Memiliki beberapa tempat mempesona, yang memperkaya jumlah objek wisata di Bali seperti pantai Toya Pakeh, Crystal Bay, Jungut Batu dan Manta Point, keindahan bawah lautnya, pantai terpadu harmonis dengan gugusan bukit di sekitarnya, sehingga perjalanan wisata spiritual ini menjadikannya berbeda. Dalam setiap harinya setidaknya 3 buah provider cruise seperti Bali Hai, Quicksilver dan Bounty berlayar mengajak wisatawan menyaksikan lebih dekat keindahan pesisir dan desanya.
Selain warga Hindu yang datang ke Pura Penataran Dalem Ped di Nusa Penida ini, banyak juga wisatawan yang berkunjung ke pulau untuk melihat tempat-tempat menarik, Kecamatan Nusa Penida terdiri dari 3 pulau kecil yaitu pulau Nusa Penida, Ceningan dan Lembongan. Ke tiga pulau tersebut berjejer seperti telur emasnya pulau Bali.
Pada saat piodalan/ pujawali di Pura Penataran Agung Dalem Ped ini jatuh setiap Budha Cemeng Klawu, hari suci ini diyakini sebagai pujawali Rambut Sedana (upacara untuk keuangan), dan pada saat tersebut bertemunya unsur Purusa Predana yaitu Betara Siwa dari Gunung Agung dengan Batari Uma dari Puncak Mundi.
Pertemuan tersebut melahirkan sarana kehidupan yang tiada habisnya bernama Rambut Sedana, para warga Hindu diingatkan untuk penggunaan uang dengan sebaik dan setepat mungkin. Maka di pura ini di puja manifestasi Tuhan sebagi Siwa Durga dan pemujaan raja (dalem) yang dulu pernah memerintah Nusa Penida beliau bergelar Ratu Gede Nusa atau Ratu Gede Mecaling.
Sebagai tempat pemujaan kekuatan Purusa Predana, yang bisa menjaga keseimbangan daya hidup, sehingga proses kesimbangan alam berjalan sempurna, setiap pujawali di Pura Penataran Dalem Ped warga Hindu di luar pulau berbondong-bondong untuk melalukan persembahyangan ke sini, bahkan di hari-hari suci lainnya seperti Purnama, Tilem atau hari baik lainnya banyak warga yang datang bersembahyang.
Mereka yang datang sekalian melakukan perjalanan Tirta Yatra mengunjungi pura lainnya di kawasan Nusa Penida seperti Pura Goa Giri Putri, Puncak Medawu, Puncak Mundi, Dalem Kerangkeng, Mastulan dan beberapa lainnya, kita bisa sewa mobil berikut supir dengan harga paket sesuai jumlah pura yang kita kunjungi.
Ada sumber yang menceritakan sekilas mengenai Ida Betara yang di Puja di Pura Dalem Ped, seperti dikutip dari Lontar Ratu Nusa. Dewi Uma turun ke bumi atas perintah Batara Siwa, kemudian sang Dewi berstana di Puncak Mundi beliau diiringi oleh para bhuta kala. Di sini beliau bergelar Dewi Rohini dan kemudian berputra bernama Dalem Sahang, pepatihnya bernama I Renggan dari Jambu Dwipa, Kompyang dari Dukuh Jumpungan, Dukuh sendiri terlahir dari pertemuan Ni Meranggi (dayang Dewi Uma) dengan Batara Guru.
Kama Batara Guru yang berupa kabut awan (limun) disebut Hyang Kalimun ini di urip oleh Hyang Trimurti menjadi manusia, bernama Dukuh Jumpungan, dari beliau inilah menurunkan putra bernama I Gotra atau I Mecaling, sehingga selanjutnya di sebut Ratu Gede Mecaling yang di puja di Pura Penataran Agung Dalem Ped. Keberadaan pura ini sangat dikeramatkan, memang aura mistis kental sekali kalau berkunjung ke sini.