Berbagai budaya dan tradisi berkembang dengan baik di Bali, walaupun dunia semakin modern, tapi hal-hal yang berbau dengan masa lampau, seperti juga dengan keberadaan tentang Leak yaitu wujud makhluk menyeramkan atau jadi-jadian ini dipecaya masih ada sampai sekarang, bahkan hampir sebagian besar masyarakat Bali, percaya bahwa Leak itu masih ada, walaupun pada masa yang sudah serba modern, dengan pengetahuan manusia untuk berpikir dengan akal sehat.
Mitologi Leak yang mana kata leak identik dengan makhluk atau benda jadi-jadian, yang memiliki sifat jahat yang dapat menyakiti orang lain. Wujud dari Leak ini bisa berupa binatang seperti monyet, anjing, babi bajkan ayam, tapi kalau dipikir-pikir sudah enak jadi manusia kenapa harus jadi binatang, bahkan konon ada yang bisa menjadi sepeda motor dan mobil, yang ini keren habis.
Setiap orang bebas memilih jalan hidupnya, sepertinya sebuah kebanggaan jika belajar sesuatu dan bisa mempraktekannya. Itu sih katanya yang masih pemula, tapi yang sudah tingkat senior dan top adalah yang dikatakan Rangda dan Celuluk, makhluk jadi-jadian yang sangat menyeramkan konon sudah mencapai tingkatan paling tinggi...
Orang yang bisa Ilmu leakpun, tidak sembarang orang disakiti, jangan sekali-kali membuat masalah dengan orang-orang yang bisa ilmu pengleakan, malam harinya kudu hati-hati konon mereka dapat menebar aura jahat ke sekitar kita. Karena dunia ilmu leak adalah pada malam hari, pada siang hari mereka berwujud manusia biasa, dan dunia malam adalah dunianya.
Kalau toh itu terjadi yang perlu kita lakukan adalah minta maaf kalau kita salah, tapi kalau kita merasa benar, bentengi diri dengan doa kehadapan maha Pencipta, beliau menciptakan ilmu tersebut agar umatnya lebih percaya akan keberadaan-Nya, karena tidak ada yang lebih tinggi dari kekuatan Tuhan, tapi di Bali masih diyakini dunia mistis itu ada, dan sudah banyak dibuktikan oleh orang-orang pintar di Bali.
Cerita tentang rangda di Bali ini dipentaskan setiap hari dalam pementasan tari barong di objek wisata Batubulan yang dijadikan salah satu destinasi dalam tour di Bali , cerita yang berisi pertempuran Rangda (kejahatan) dengan Barong (kebaikan).
Asal muasal atau sejarah tentang ilmu ini sampai berada di Bali, kisahnya dari legenda Ratu Leak pada masa kerajaan Airlangga, perempuan yang sudah janda ini ini bernama Calon Arang di desa Girah, karena namaya dan kesaktiannya yang tersohor sehingga dikenal dengan Ratu Randeng Girang. Dia memiliki seorang puteri cantik bernama Ratna Manggali, tapi tidak seorang pemudapun yang berani untuk mendekati apalagi meminangnya, ini karena ibunya adalah seorang yang mempunyai ilmu hitam yang jahat.
Kabar ini sampai ke Istana, beberapa prajurit minta injin untuk untuk melawan Randeng Girah, tapi akhirnya prajurit ini bisa dikalahkan, dan membuat prabu Airlangga menjadi gerah. Dan kemudian dengan kesaktian seorang pendeta yang bernama Mpu Beradah bisa mengakhiri riwayat Ratu leak ini. Namun tentunya tidak semua pengikutnya bisa dimusnahkan, pengikutnya ini kemudian lari ke Bali dan menulis ilmi sihir tersebut dalam beberapa lontar yang dikenal dengan lontar cambra Berag, Tanting Emas, Jung Biru dan Sampiang Emas, an sepertinya ini juga yang menyebakan leak di Bali masih lestari.
Ilmu leak ini bersifat rahasia, yang memang merupakan ciri khas bagi penganutnya, tidak ada orang yang mau mengakui mendalamai ilmu pengleakan ini masuk akal juga, siapa pula yang berani mengakui ilmu yang jahat, sehingga kadang-kadang malah menjadi objek fitnah, tuduhan dan rekayasa yang tidak bisa dibuktikan, apalagi kita hanya percaya begitu saja pada orang pintar/ balian yang konon mengetahui ilmu leak seseorang, ini rentan terjadi fitnah dan provokasi.